Pemberian Mandat ketua Hima Pendidikan Fisika

Pemberian mandat dari Kaprodi kepada ketua Hima pendidikan fisika yang baru

Kegiatan Mahasiswa UMP

Mengerjakan tugas bersama di Masjid UMP

Forum Ilmiah Dosen dan Mahasiswa

Foto bersama antara mahasiswa pendidikan fisika dan pembicara

Acara Pelantikan Pengurus Hima Pendidikan Fisika

Saat - saat acara pembukaan pemilihan anggota hima pendidikan fisika

Minggu, 30 September 2012

Gerak Parabola

Didalam kehidupan sehari - hari, teman-teman pasti sering melihat fenomena gerak parabola., contohnya saja permainan tenis, basket dan sebagainya. Permasalahannya disini adalah bagimana menghubungkan fisika  dengan fenomena gerak parabola tersebut.

Dalam  gerak parabola komponen yang terdapat didalamnya adalah komponen di sumbu x dan komponen di sumbu y. Untuk komponen disumbu x dengan kemiring tertentu kecepatannya adalah konstan,dari keadaan awal sampai keadaan akhir atau sering teman - teman sebut (GLB) sedangkan  untuk komponen sumbu y dengan kemiringan tertentu kecepatannya selalu mengalami perubahan atau sering teman - teman sebut sebagai GLBB.

Misalkan sebuah benda dengan kecepatan awal vo dilemparkan keatas dan membentuk sudut alpha. Komponen kecepatan awal disumbu x adalah   :


Sedangkan, komponen kecepatan awal di sumbu y adalah :

Komponen kecepatan pada saat t :
=> untuk  komponen kecepatan disumbu x adalah sama pada saat kapanpun(GLB)
=> untuk komponen kecepatan disumbu y mengalami kecepatan yang berubah-ubah(GLBB). Dari titik awal sampai ketingggian maksimum mengalami perlambatan sedangkan dari titik tertinggi ke titik jatuh mengalami percepatan.Untuk menghitung kecepatan pada komponen sumbu y pada saat t bisa menggunakan rumus GLBB yang sudah di terangkan pada materi sebelumnya.

Menghitung kecepatan pada saat t :
dalam menentukan kecepatan ini maka harus dketahui dulu kecepatan v disumbu x  pada saat t nya dan kecepatan v di sumbu y pada saat t nya.

Rumus yang sering digunakan dalam mengerjakan soal gerak parabola :

1. Waktu tempuh untuk mencapai tinggi maksimum :





2. Ketinggian maksimum :





3. Jarak terjauh sampai menyentuh tanah :




TIPS 'N TRICK

Ini mungkin yang ditunggu-tunggu oleh teman - teman sekalian. Tips dan trick menhgerjakan soal tentang Gerak Parabola.  Mari mulai tipsnya :

1. Di dalam soal parabola sering sekali keluar pertanyaan tentang kecepatan saat di titik jatuh, padahal jika kita sudah mengetahui kecepatan awalnya maka teman - teman sudah mengantongi jawabannya. Apalagi kalo soalnya sudah mencantumkan kecepatan awalanya., teman teman tidak usah lagi mencarinya. Karena kecepatan awal = kecepatan akhir.

2. Ada kalanya soal menanyakan kecepatan maksimum benda dititik puncak, jika di soal sudah di ketahui kecepatan awalnya maka teman - teman hanya tinggal mengkalikan kecepatan awal tersebut dengan cosinus sudut yang dibentuk (cosinus menandakan komponen kecepatan terhadap sumbu x) . Karena dititik puncak tidak dipengaruhi komponen kecepatan terhadap sumbu y.




Jumat, 28 September 2012

Gerak Rotasi Berubah Beraturan

Gerak Rotasi Berubah Beraturan adalah gerak rotasi yang disertai dengan percepatan yang tetap.

Rumus - rumus yang digunakan dalam gerak Rotasi berubah beraturan :





Keterangan :







Dalam gerak rotasi, teman - teman bisa menemukan berapa besarnya komponen gerak linierrnya dengan mengkalikan komponen gerak translasi dengan jari -  jarinya. Misalnya kita mengetahui sudut tempuh sebuah roda adalah 10 rad maka kita bisa mengetahui jarak tempuhnya dengan cara mengkalikannya dengan jari - jari roda tersebut, misal jari - jarinya adalah 0,5 meter. Maka jarak tempuh roda tersebut adalah 10 x 0,5 = 5 meter. Kemudian lagi ,,,jika percepatan sudutnya adalah 2 rad/s2 dan jari - jainya 1 m maka percepatan liniernya adalah 2 x 1 = 2 m/s2. Dan seterusnya........

Contoh soal :

Sebuah roda menggelinding dengan percepatan sudut 1 rad/s2 , ketika roda tersebut sudah berputar selama 20 sekon ternyata kecepatannya  adalah 20 rad/s. Berapakah Sudut tempuh dari roda tersebut ?

Jawab :

















Gerak Rotasi Beraturan

Gerak rotasi beraturan adalah gerak rotasi suatu benda dengan kecepatan tetap dan percepatannya adalah nol. 
Didalam gerak rotasi akan di kenalkan dengan yang namanya kecepatan tangensial, percepatan tangensial dan sudut tempuh.
Rumus Umum persamaan Gerak Rotasi Beraturan dapat ditulis :


Keterangan :







Untuk mendapatkan komponen linier dari komponen tangensial (misal; kecepatan tangensial => kecepatan linier) teman - teman bisa mengalikan komponen tangensial tersebut dengan jari - jari.

Contoh Soal 1:

Sebuah roda berputar dengan kecepatan 3 putaran/menit dalam waktu 2 menit. Berapakah sudut yang ditempuh roda tersebut jika roda tersebut mengalami gerak rotasi beraturan?

Jawab :

Penyelesaian :

=  (1)(120) = 120 radian

(Tutor : Isma Agung Nurdiansyah












Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda dengan percepatan sama dengan nol.
Rumus umum persamaan GLB adalah :

                                                               s = vt

ket :
s = jarak (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

Contoh soal 1:

Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 5 km/jam dalam waktu 5 menit. Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut (dalam meter) ?

Jawab :
s = vt
s = (1)(300)
s = 300 m


Contoh Soal 2 :

Mr. Fiska berangkat ke sekolah menggunakan sepeda  jam 06.45 wib, namun jam 07.00 wib dia harus sudah berada disekolah sedangkan jarak antara rumah Mr. Fiska ke sekolahnya adalah 9 km. Berapakah kecepatan sepeda yang di perlukan Mr. Fiska untuk bisa sampai di sekolahnya ?

Jawab :

s = vt
9000 =  v(900)
v = 10 m/s








Kamis, 27 September 2012

Gerak Lururs Berubah Beraturan

Didalam materi ini akan dibahas mengenai GLBB , namun sebelumnya teman - teman di himbau untuk menghapalkan 3 rumus berikut ini :









tiga rumus diatas adalah rumus pokok dalam mengerjakan soal GLBB, dan biasanya soal yang keluar bisa dikerjakan dengan rumus tersebut.

Contoh soal :
Sebuah mobil awalnya bergerak dengan kecepatan 5 m/s kemudian pada detik ke 4 mobil tersebut mengubah kecepatannya menjadi 10 m/s. Berapakah percepatan yang dialami mobil tersebut ?

jawab :

Diketahui :




t = 4 sekon



ditanyakan :

a......?

Pengsisian :



10 = 5 + 4a
4a = 5
a = 1,25 m/s2




Rabu, 26 September 2012

Menentukan Suatu Fungsi dari Fungsi lain (kinematika)

Setelah memahami materi diatas, mari kita beranjak kepada materi selanjutnya yaitu mempelajari cara menemukan suatu fungsi dari fungsi yang lain.

Misalkan, didalam suatu soal diketahui suatu fungsi kecepatan maka untuk menentukan fungsi percepatan kita dapat menemukannya dengan cara menurunkannya , sedangkan untuk menentukan fungsi posisinya teman teman bisa menemukannya dengan cara mengintegralkannya.

sehingga dari apa yang telah di jelaskan tadi bisa teman - teman ambil sebuah kesimpulan bahwa kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi dan integral dari fungsi percepatan. Untuk memudahkan mengingatnya teman - teman bisa menuliskannya seperti di bawah ini :

s' => v => v' => a maksudnya adalah bahwa turunan pertama dari fungsi posisi adalah kecepatan, kemudian jika kecepatan diturunkan lagi maka akan ditemukan fungsi percepatan.

Kemudian jika yang diketahui fungsi percepatnnya dan ingin mengetahu fungsi kecepatannya maka teman - teman tinggal membalikannya dengan cara mengintegralkannya. Misal ; diketahui fungsi percepatan dan ingin menentukan fungsi kecepatannya maka teman - teman tinggal mengintegralkannya satu kali, kemudian jika teman - teman ingin menentukan posisinya maka teman - teman dapat melanjutkannya dengan cara mengintegralkan lagi fungsi kecepatan yang sudah didapatkan tadi.







Kelajuan dan Kecepatan

Perbedaan antar kelajuan dan kecepatan sama dengan perbadaan antar jarak dengan perpindahan yaitu besarannya. Kelajuan termasuk besaran skalar sedangkan kecepatan termasuk besaran vektor.
untuk kelajuan kita hanya tinggal menuliskan besarannya saja misal 2 m/s sedangkan untuk kecepatan teman - teman dapat menuliskannya 2i m/s (i menyatakan arah vektor di sumbu x)
 
kecepatan sesaat : kecepatan pada saat t
contoh : Mr. Fisca berlari dengan fungsi kecepatan v(t) = 2(t)i + 2j dan jika teman - teman ingin menghitung berapa kecepatannya pada saat t = 2 sekon teman - teman tinggal mensubstitusikannya kedalam fungsi kecepatan tersebut yaitu v = 2(2)i + 2sehingga didapat 4i + 2j.

Kelajuan rata - rata :

kecepatan rata - rata : 

contoh : Mr. Fiska berjalan ke arah selatan sejauh 8 meter kemudian dia berjalan lagi 3 meter ke arah utara . Selang waktu yang dibutuhkan sampai tempat tujuan adalah 5 sekon. Maka untuk menentukan kecepatan teman - teman harus mengetahu perpindahannya terlebih dahulu baru di bagi waktu tempuhnya . sedangkan untuk menentukan kelajuannya  teman - teman harus mengetahui jarak totalnya baru dibagi waktu tempuh.

maka :  bisa kita ketahui disni bahwa jarak tempuh totalnya adalah : 8 meter + 3 meter = 11 meter
sedangkan perpindahannya adalah 8 meter - 3 meter = 5 meter. Untuk menghitung kelajuan teman teman tinggal membagi jarak tempuh dengan waktu tempuh dan hasilnya adalah 2,2 m/s sedangkan untuk menghitung kecepatannya teman - teman  dapat membagi perpindahan dengan waktu tempuhnya dan dihasilkan 1 m/s.
                                                               




Percepatan

Setelah mempelajari keecepatan , kelajuan , perpindahan dan jarak.... sekarang  teman-teman akan membahas mengenai percepatan. Pada dasarnya percepatan merupakan pertambahan kecepatan tiap satuan waktu.
ex : "Misalnya kecepatan suatu benda pada saat 1 sekon adalah 2m/s kemudian pada saat t 2 sekon kecepatannya menjadi 4 m/s dan terus bertambah menjadi 6 m/s di detik ke 3 sekon. Nah nilai  pertambahan inilah yang dinamakan percepatannya yaitu 2 m/s2".

Untuk percepatan teman - teman  bisa menuliskan vektor satuannya sebagai berikut.:

Untuk menghitung suatu percepatan rata - rata teman - teman sekalian bisa menggunakan rumus :
\bar{a}= 2 m/s^{2}

contoh : diketahui  kecepatan suatu benda pada saat t  sekon dinyatakan dengan v = (2(t) + 3)m/s . Hitung percepatan rata - rata benda ketika t = 5 sekon  jika dihitung dari keadaan awal(t= 0 sekon)

untuk menjawab pertanyaan tersebut teman - teman dapat dengan mudah mengerjakannya yaitu dengan cara :











Vektor Posisi

Di antara kita mungkin banyak yang tidak mengenal, apa sih vektor posisi itu? apa sih perbedaan kecepatan dengan kelajuan ? kemudian apa sih perbedaan perpindahan dengan jarak?
Nah ..... di bab ini, teman - teman semua akan mempelajari itu semua dan diharapkan teman - teman sekalian bisa paham serta mengerti tentang materi tersebut. Apabila teman - teman sudah mahir di bab ini yang untung kan teman sendiri. . . . .hehe
Oke kita mulai yuk pembelajaran fisikanya !!!
Yang pertama kita mulai dari pengertian vektor posisi : Vektor posisi adalah posisi benda pada saat t tertentu untuk gerak satu dimensi maupun gerak pada suatu bidang  dinyatakan oleh x=x(t) dan y = y(t)  dan biasanya vektor posisi  r dinyatakan dalam bentuk vektor satuan i dan j .

vektor posisi (r) dalam 2 dimensi teman - teman dapat menuliskannya sebagai berikut :

r = xi + yj

sedangkan untuk  vektor posisi dalam bentuk 3 dimensi teman - teman dapat menu liskannya sebagi berikut :

r = xi + yj + zk

x, y , z = menyatakan komponen(nilai / besar) vektor  sedangkan i, j , k = menyatakan arah vektor

Perbedaan antara jarak dan perpindahan adalah besarannya. Jarak termasuk besaran skalar (besaran yang hanya memiliki besar/nilai saja) sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor karena dipengaruhi oleh nilai dan arah.

contoh :

Misalkan Mr. Fisca menyuruh anaknya untuk berjalan 5 meter . Kemudian anaknya pun berjalan 5 meter. Kemudian Mr. Fisca bertanya lagi, ke arah manakah kamu berjalan , lantas anaknya berkata :" ke arah selatan", kemudian Mr. Fisca bertanya lagi , apakah saya menyuruh kamu bergerak ke arah selatan??.
Nah dari permasalahan ini teman - teman dapat mengambil kesimpulan bahwa pada saat Mr. Fisca berbicara kepada anaknya untuk berjalan 5 meter tanpa menyuruh kemana arahnya , ini termasuk kedalam besaran skalar atau besaran yang tidak di ketahui arahnya , namun pada saat anaknya sudah mengatakan bahwa dia berjalan ke arah selatan maka ini termasuk besaran vektor atau besaran yang tidak hanya diketahui nilai jaraknya tetapi juga arahnya.