Pemberian Mandat ketua Hima Pendidikan Fisika

Pemberian mandat dari Kaprodi kepada ketua Hima pendidikan fisika yang baru

Kegiatan Mahasiswa UMP

Mengerjakan tugas bersama di Masjid UMP

Forum Ilmiah Dosen dan Mahasiswa

Foto bersama antara mahasiswa pendidikan fisika dan pembicara

Acara Pelantikan Pengurus Hima Pendidikan Fisika

Saat - saat acara pembukaan pemilihan anggota hima pendidikan fisika

Senin, 05 November 2012

Bunyi dan Pendengaran

  • Bunyi adalah gelombang longitudinal pada suatu medium (contoh: gelombang sinusoidal)
  • Syarat terjadinya bunyi :
  1. Ada sumber bunyi
  2. Ada sumber medium
  3. Ada pendengar
  •  Macam - macam bunyi berdasarkan frekuensi yang masih dapat didengar oleh manusia :
  1. Audiosonik (20 - 2000)Hz
  2. Infrasonik  (f   <    20) Hz
  3. Ultrasonik  (f > 20.000)Hz
  • Efek dopler

Keterangan :

 


Penggunaan Rumus : 

Kecepatan pendengar bunyi =>(+) Jika pendengar mendekati sumber bunyi (Hz)
                          =>(-) Jika pendengar menjauhi sumber
bunyi (Hz)
...................................................................
Kecepatan sumber bunyi    => (+)Jika sumber menjauhi pendengar (Hz)
                          =>   (-) Jika sumber mendekati pendengar (Hz)
 






      Jumat, 26 Oktober 2012

      Materi SMA Kelas XII

      • BAB 1 : Gejala Gelombang

      • BAB 2 : Gelombang Bunyi

      • BAB 3 : Optik Fisis

      • BAB 4 : Listrik Statis

      • BAB 5 : Medan Magentik

      • BAB 6 : Dualisme Gelombang dan Radiasi Benda Hitam

      • BAB 7 : Fisika Atom

      • BAB 8 : Teori Relativitas Khusus

      • BAB 9 : Fisika Inti

      Materi SMA Kelas XI

      BAB 1 : Kinematika dengan Analisis Vektor

      BAB 2 : Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi

      BAB 3 : Elastisitas dan Gerak Harmonik

      BAB 4 : Usaha dan Energi

      BAB 5 : Implus dan Momentum

      BAB 6 : Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar

      Bab 7 : Fluida Statis dan Fluida Dinamis

      BAB 8 : Teori Kinetik Gas

      BAB 9 : Termodinamika

      Rabu, 24 Oktober 2012

      Materi Gelombang Elektromagnetik

      • Spektrum Gelombang Elektromagnetik

      • Karakteristik dan Penerapan Tiap Gelombang Elektromagnetik

      Materi Listrik Dinamis

      • Alat Ukur Listrik

      • Rabgkaian Listrik Arus Searah

      • Energi dan Daya Listrik

      • Penerapan Listrik AC dan DC


      Materi Suhu dan Kalor

      • Suhu dan Pemuaian

      • Kalor dan Perubahan Wujud

      • Perpindahan Kalor

      Materi Optika Geometris

      • Pemantulan Cahaya

      • Pembiasan Cahaya

      • Peralatan Optik

      Materi Dinamika Partikel

      • Formulasi Hukum - hukum Newton

      • Mengenal Berbagai Jenis Gaya

      • Analisis Kuantitatif Masalah Dinamika Partikel Sederhna

      Materi Gerak Melingkar Beraturan

      • Besaran dalam Gerak Melingkar

      • Gerak Melingkar Beraturan

      Materi Gerak Lurus

      • Besaran - besaran pada Gerak Lurus

      • Gerak Lurus Beraturan

      • Gerak Lurus Berubah Beraturan

      Materi Besaran Fisika dan Satuannya

      • Pengukuran

      • Besaran dan Satuan

      • Penjumlahan Vektor

      Kumpulan Biografi

      Biografi Archiemedes

      Archimedes lahir tahun. 287 SM di kota pelabuhan Syracuse, Sisilia, pada waktu itu  merupakan koloni pemerintahan yunani.. Tanggal lahir didasarkan pada pernyataan oleh sejarawan Yunani John Bizantium Tzetzes bahwa Archimedes hidup selama 75 tahun, sehingga diperkirakan archiemedes meninggal tahun 212 SM.
      Archiemedes terkenal dengan kesimpulannya tentang berat jenis benda, yaitu kesimpulan yang didapatkan ketika archiemedes sedang mandi. Pada saat itu raja shyracus, yang juga merupakan kerabat dari archiemdes memberikan pekerjaan rumah kepadanya, untuk menentukan apakah mahkota raja yang di milikinya itu adalah terbuat dari emas murni ataukah dari emas campuran . Dan pada saat dia mandi lah, archiemede berhasil mengerjakan pekerjaan rumahnya tersebut, yaitu ketika ia memasukan tubuhnya kedalam bak air yang ternyata ada air yang tumpah, dari sinilah archiemdes mendapatkan kesimpulan tentang berat jenis benda. Jika suatu benda yang dicelupkan kedalam air yang penuh dan  terjadi peristiwa tumpahnya air, massa air yang tumpah dan massa benda yang sudah tenggelam tersebut akan sama. Saking gembiranya dia pun loncat dari bak mandi sambil meneriakan, eureka!! eureka!!. Dari kesimpulannya tersebut archiemedes berhasil memecahkan pekerjaan rumah yang diberikan oleh raja shyracus tersebut, yaitu dengan cara yang sama, jika berat jenis emas tersebut berbeda dengan berat jenis mahkota maka bisa disimpulkan mahkota tersebut terbuat dari emas campuran.
      Kesimpulan archiemedes tersebut sangat erat kaitannya/penggunaannya dalam pembuatan kapal laut, pesawat terbang dan apa saja yang berhubungan dengan masa jenis benda dalam proses pembuatannya.


      Kamis, 11 Oktober 2012

      HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

      Dalam materi ini teman - teman akan di pertemukan dengan yang namanya gaya gesek, gaya normal, percepatan dsb. Sulit!?.......Ngga ko...hehe
      Disini saya akan berusaha membantu teman - teman, dalam memberikan step step untuk mempelajari materi ini :
      Untuk mempercepat waktu ..... Mulai saja ya !!!!!

      Step 1 :
      Teman teman -teman harus tahu dulu Hukum Newton I dan II
      Hukum Newton I :
      Hukum Newton I = "Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka benda akan tetap  bergeak lurus beraturan (GLB) atau diam (v = 0)"
      Konsep tersebut menyatakan bahwa : F = 0, jika bergerak lurus beraturan atau kecepatannya nol.

      Hukum Newton II :
      Hukum Newton II = "Percepatan Benda yang ditimbulkan oleh gaya berbanding lurus dan searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan masa benda".
      Konsep tersebut menyatakan bahwa F = ma.

      Step II :
      Memahami lebih lanjut pengertian Hukum Newton I dan II
      Pada Hukum Newton I, teman - teman tidak usah dipusingkan dalam memahaminya karena hasil akhirnya F = 0, itu dikarenakan kecepatan bendanya 0 atau bergerak lurus beraturan. Sedangkan teman - teman mengetahui bahwa pada saat benda dalam keadaan - keadaan demikian percepatan bendanya sama dengan nol. Coba saja teman - teman masukan pecepatan yang nol tersebut kedalam persamaan F = ma.
      mau berapapun nilai masanya pasti akan sama dengan nol.

      Pada Hukum Newton II, teman - teman akan disuruh untuk menghitung gaya yang ditimbulkan oleh suatu benda , itu dikarenakan percepatan di dalam Hukum Newton II tidak sama dengan nol (mengalami GLBB) itu berarti kecepatannya tidak tetap Sehingga nilai F nya pun tidak sama dengan nol terkecuali kalau masanya sama dengan nol.

      Step 3 :
      Didalam Materi Hukum Newton ini teman - teman akan dikenalkan dengan yang namanya gaya gesek ,gaya normal dan gaya berat.
      Gaya gesek bisa ditentukan dengan rumus : 
      *) (untuk benda yang diam)
            =>jika fs < 0, menunjukan benda tidak begerak
           =>jika fs = 0, menunjukan benda tepat akan bergerak
      *)   (untuk benda yang bergerak)
          =>jika fk = 0, menunjukan benda tidak begerak
          =>jika fk > 0, menunjukan benda bergerak
      Gaya Normal adalah gaya yang tegak lurus terhadap permukaannya.
      Rumus :
      *) N - w = 0, sehingga N = w atau N = mg (untuk permukaan bidang datar)
      *) N - W cos θ  = 0, sehingga N = W cos θ atau N = mg cos  θ (untuk permukaan yang membentuk sudut terhadap bidang horizontal)
      Gaya Berat  bisa ditentukan dengan rumus : 
      w =  mg (untuk permukaan datar)
      w = mg cos  θ (untuk benda yang berada pada bidang miring dan membentuk sudut θ)









      Senin, 01 Oktober 2012

      Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Vertikal Keatas

      "Gerak Jatu bebas diartikan sebagai suatu gerak yang tidak memiliki kecepatan awal pada saat di titik puncak (kecuali jika ada gaya hempas yang menyertai) dan memiliki kecepatan maksimum di titik paling bawah"

      "Gerak Vertikal Ke atas diartikan sebagai suatu gerak yang tidak memiliki kecepatan pada saat dititik puncak dan memiliki kecepatan maksimum saat di titik awal (adanya gaya hempasan ke atas)"

      Dalam mengerjakan soal-soal seperti ini cukup menggunakan teori Gerak Lurus Berubah Beraturan,

      Gerak Jatuh Bebas :

      •            (tanda (+) menunjukan percepatan)
      karena, kecepatan awalnya = 0, maka kita bisa menuliskan kecepatannya :
      •        (tanda (+) menunjukan percepatan)
      karena, kecepatan awalnya = 0, maka kita bisa menuliskan ketinggiannya :
      •        (tanda (+) menunjukan percepatan)
      karena, kecepatan awalnya = 0, maka kita bisa menuliskan ketinggiannya :
                

      Gerak Vertikal ke Atas :
      •            (tanda (-) menunjukan perlambatan)
      karena, kecepatan di titik puncak (akhir) = 0, maka kita kita bisa menuliskannya :
      •      (tanda (-) menunjukan perlambatan)
      Untuk rumus ini tetap, karena dirumus ini tidak menyertakan kecepatan akhir. Sehingga rumusnya:
      •      (tanda (-) menunjukan perlambatan)
      karena, kecepatan di titik puncak (akhir) = 0, maka kita kita bisa menuliskannya :


      Minggu, 30 September 2012

      Gerak Parabola

      Didalam kehidupan sehari - hari, teman-teman pasti sering melihat fenomena gerak parabola., contohnya saja permainan tenis, basket dan sebagainya. Permasalahannya disini adalah bagimana menghubungkan fisika  dengan fenomena gerak parabola tersebut.

      Dalam  gerak parabola komponen yang terdapat didalamnya adalah komponen di sumbu x dan komponen di sumbu y. Untuk komponen disumbu x dengan kemiring tertentu kecepatannya adalah konstan,dari keadaan awal sampai keadaan akhir atau sering teman - teman sebut (GLB) sedangkan  untuk komponen sumbu y dengan kemiringan tertentu kecepatannya selalu mengalami perubahan atau sering teman - teman sebut sebagai GLBB.

      Misalkan sebuah benda dengan kecepatan awal vo dilemparkan keatas dan membentuk sudut alpha. Komponen kecepatan awal disumbu x adalah   :


      Sedangkan, komponen kecepatan awal di sumbu y adalah :

      Komponen kecepatan pada saat t :
      => untuk  komponen kecepatan disumbu x adalah sama pada saat kapanpun(GLB)
      => untuk komponen kecepatan disumbu y mengalami kecepatan yang berubah-ubah(GLBB). Dari titik awal sampai ketingggian maksimum mengalami perlambatan sedangkan dari titik tertinggi ke titik jatuh mengalami percepatan.Untuk menghitung kecepatan pada komponen sumbu y pada saat t bisa menggunakan rumus GLBB yang sudah di terangkan pada materi sebelumnya.

      Menghitung kecepatan pada saat t :
      dalam menentukan kecepatan ini maka harus dketahui dulu kecepatan v disumbu x  pada saat t nya dan kecepatan v di sumbu y pada saat t nya.

      Rumus yang sering digunakan dalam mengerjakan soal gerak parabola :

      1. Waktu tempuh untuk mencapai tinggi maksimum :





      2. Ketinggian maksimum :





      3. Jarak terjauh sampai menyentuh tanah :




      TIPS 'N TRICK

      Ini mungkin yang ditunggu-tunggu oleh teman - teman sekalian. Tips dan trick menhgerjakan soal tentang Gerak Parabola.  Mari mulai tipsnya :

      1. Di dalam soal parabola sering sekali keluar pertanyaan tentang kecepatan saat di titik jatuh, padahal jika kita sudah mengetahui kecepatan awalnya maka teman - teman sudah mengantongi jawabannya. Apalagi kalo soalnya sudah mencantumkan kecepatan awalanya., teman teman tidak usah lagi mencarinya. Karena kecepatan awal = kecepatan akhir.

      2. Ada kalanya soal menanyakan kecepatan maksimum benda dititik puncak, jika di soal sudah di ketahui kecepatan awalnya maka teman - teman hanya tinggal mengkalikan kecepatan awal tersebut dengan cosinus sudut yang dibentuk (cosinus menandakan komponen kecepatan terhadap sumbu x) . Karena dititik puncak tidak dipengaruhi komponen kecepatan terhadap sumbu y.




      Jumat, 28 September 2012

      Gerak Rotasi Berubah Beraturan

      Gerak Rotasi Berubah Beraturan adalah gerak rotasi yang disertai dengan percepatan yang tetap.

      Rumus - rumus yang digunakan dalam gerak Rotasi berubah beraturan :





      Keterangan :







      Dalam gerak rotasi, teman - teman bisa menemukan berapa besarnya komponen gerak linierrnya dengan mengkalikan komponen gerak translasi dengan jari -  jarinya. Misalnya kita mengetahui sudut tempuh sebuah roda adalah 10 rad maka kita bisa mengetahui jarak tempuhnya dengan cara mengkalikannya dengan jari - jari roda tersebut, misal jari - jarinya adalah 0,5 meter. Maka jarak tempuh roda tersebut adalah 10 x 0,5 = 5 meter. Kemudian lagi ,,,jika percepatan sudutnya adalah 2 rad/s2 dan jari - jainya 1 m maka percepatan liniernya adalah 2 x 1 = 2 m/s2. Dan seterusnya........

      Contoh soal :

      Sebuah roda menggelinding dengan percepatan sudut 1 rad/s2 , ketika roda tersebut sudah berputar selama 20 sekon ternyata kecepatannya  adalah 20 rad/s. Berapakah Sudut tempuh dari roda tersebut ?

      Jawab :

















      Gerak Rotasi Beraturan

      Gerak rotasi beraturan adalah gerak rotasi suatu benda dengan kecepatan tetap dan percepatannya adalah nol. 
      Didalam gerak rotasi akan di kenalkan dengan yang namanya kecepatan tangensial, percepatan tangensial dan sudut tempuh.
      Rumus Umum persamaan Gerak Rotasi Beraturan dapat ditulis :


      Keterangan :







      Untuk mendapatkan komponen linier dari komponen tangensial (misal; kecepatan tangensial => kecepatan linier) teman - teman bisa mengalikan komponen tangensial tersebut dengan jari - jari.

      Contoh Soal 1:

      Sebuah roda berputar dengan kecepatan 3 putaran/menit dalam waktu 2 menit. Berapakah sudut yang ditempuh roda tersebut jika roda tersebut mengalami gerak rotasi beraturan?

      Jawab :

      Penyelesaian :

      =  (1)(120) = 120 radian

      (Tutor : Isma Agung Nurdiansyah












      Gerak Lurus Beraturan (GLB)

      Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda dengan percepatan sama dengan nol.
      Rumus umum persamaan GLB adalah :

                                                                     s = vt

      ket :
      s = jarak (m)
      v = kecepatan (m/s)
      t = waktu (s)

      Contoh soal 1:

      Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 5 km/jam dalam waktu 5 menit. Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut (dalam meter) ?

      Jawab :
      s = vt
      s = (1)(300)
      s = 300 m


      Contoh Soal 2 :

      Mr. Fiska berangkat ke sekolah menggunakan sepeda  jam 06.45 wib, namun jam 07.00 wib dia harus sudah berada disekolah sedangkan jarak antara rumah Mr. Fiska ke sekolahnya adalah 9 km. Berapakah kecepatan sepeda yang di perlukan Mr. Fiska untuk bisa sampai di sekolahnya ?

      Jawab :

      s = vt
      9000 =  v(900)
      v = 10 m/s